Selasa, 30 Maret 2010

perawatan baterai

Perawatan baterai bertujuan untuk agar komponen elektrik / listrik yang menggunakan tegangan baterai dapat bekerja dengan baik / normal, seperti starter elektrik, lampu sein, lampu indikator, serta klakson. Selain itu untuk menghindari baterai cepat rusak atau “soak”. Perawatan baterai yang diperlukan adalah :
A. Baterai Basah
1. Menjaga ketinggian level cairan elektrolit agar selalu dalam keadaan normal. Ketinggaian normal berada diantara batas atas ( upper ) dan batas bawah ( lower ).
2. Melumasi kutup (+) dan kutub (-) dengan gemuk / paslin agar tidak berkarat.
3. Bersihkan sel baterai sekurang-kurangnya 3 bulan sekali.
Adapun cara membersihkan sel baterai adalah sebagai berikut :
1. Keluarkan semua cairan elektrolit.
2. Isi dengan air panas mendidih, kemudian kocok. Lalu keluarkan semua air yang telah bercampur kerak. Lakukan sampai sel baterai benar-benar bersih dari kerak.
3. Isi baterai dengan air zuur, selanjutnya baterai di-charge kurang lebih selama 3 jam dengan tegangan yang sesuai dengan tegangan baterai tersebut. Setelah itu baterai dapat dipasang / dipergunakan lagi.
B. Baterai Kering
Sekalipun diklaim bebas perawatan (maintenance free), baterai kering juga butuh perhatian. Banyak pemilik kendaraan tidak mengetahui hal ini sehingga usia baterainya tidak bertahan lama. Sebagai langkah perawatan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seputar baterai kering. Hindarkan menerjang jalan rusak dengan kecepatan yang relatif tinggi.
Bila Anda sering terjang jalan rusak, otomatis baterai juga sering bergoyang atau terbentur komponen lain, sehingga sel-sel di dalamnya bisa cepat rusak. Langkah pencegahan lainnya adalah ketika pertama kali memasang baterai jenis ini, sebaiknya diperhatikan seal baterai tersebut.
Jangan sampai seal-seal ini terbuka dan terkena udara bebas. Karena debu atau kotoran yang masuk bisa merusak baterai. Untuk jenis baterai kering tertentu, elektrolitnya harus dimasukkan lebih dahulu sebelum baterai tersebut dipasang pada mesin. Perlu perhatian lebih pada bagian seal.
Setelah seal bawaan pabrik dilepas untuk memasukkan elektrolit, harus segera ditutup kembali dengan seal dari elektrolit tersebut. Selain itu. agar baterai lebih awet, usahakan selalu memeriksa arus listrik yang masuk ke dalam baterai, bisa dilihat dari warna lampu utama. Jika lampu kendaraan mulai redup dan cahayanya tidak terang padahal baterai dalam kondisi baru bisa diindikasikan kerusakan pada kiprok.

pengertian baterai


Baterai adalah alat elektro kimia yang dibuat untuk mensuplai listrik ke sistem starter mesin, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen kelistrikan lainnya. Alat ini menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia, yang dikeluarkannya bila dierlukan dan mensuplainya ke masing-masing sistem kelistrikan atau alat yang memerlukannya. Karena di dalam proses baterai kehilangan energi kimia, maka alternator mensuplainya kembali ke dalam baterai (yang disebut pengisian). Baterai menyimpan listrik dalam bentuk energi kimia. Siklus pengisian dan pengeluaran ini terjadi berulang kali dan terus menerus.
KONSTRUKSI BATERAI
Di dalam baterai mobil terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan negatif dalam bentuk plat. Plat-plat dibuat dari timah atau berasa dari timah. Karena itu baterai tipe ini sering disebut baterai timah. Ruangan dalamnya dibagi menjadi beberapa sel (biasanya 6 sel, untuk baterai mobil) dan di dalam masing-masing sel terdapat beberapa elemen yang terendam dalam elektrolit.
1.      Elemen Baterai
Antara plat-plat positif dan plat-plat negatif masing-masing dihubungkan oleh plate strap (pengikat plat) terpisah. Ikatan plat-plat positif dan negatif ini dipasangkan secara berselang-seling yang dibatasi oleh separator dan fiberglass. Jadi satu kesatuan dari plat, separator dan fiberglass disebut elemen baterai. Penyusunan plat-plat seperti ini tujuannya memperbesar luas singgungan antara bahan aktif dan elektrolit, agar listrik yang dihasilkan besar. Dengan kata lain kapasitas baterai menjadi besar.
Gaya elektromotif (EMP) yang dihasilkan satu sel kira-kira 2,1 V, pada segala ukuran plat. Karena baterai mobil mempunyai 6 sel yang dihubungkan secara seri, EMP output yang dihasilkan ialah kira-kira 12 Volt.
2.      Elektrolit
Elektrolit baterai ialah arutan asam sulfat dengan air sulingan. Berat jenis elektrolit pada baterai saat ini dalam keadaan pnuh ialah 1,260 atau 1,280 (pada temperatur 20° C). Perbedaan ini disebabkan perbandingan antara air sulingan dengan asam sulfat pada masing-masing tipe berbeda. Elektrolit yang berat jenisnya 1,260 mengandung 65% air sulingan dan 35% asam sulfat, sedangkan elektrolit yang berat jenisnya 1,380 mengandung 63% air sulingan dan 37% asam sulfat.
Elektolit baterai adalah asam yang kuat, sehingga dapat membakar kulit, mata dan merusak pakaian. Bila elektrolit mengenai kulit atau pakaian, basuhlah segera dengan air, dan netralkan asam dengan campuran soda (sodium bicarbonate [NaHCO3]) dan air. Bila asam mengenai mata, bilaslah dengan air beberapa menit, kemudian hubungilah dokter.
3.      Kotak Baterai
Wadah yang menampung elektrolit dan elemen baterai disebut kotak baterai. Ruangan dalamnya dibagi menjadi 6 ruangan atau sel. Pada kotak baterai terdapat garis tanda permukaan atas dan bawah (upper level dan lower level).
Plat-plat posisinya ditinggikan dari dasar dan diberi penyekat, tujuannya agar tidak terjadi hubungan singkat apabila ada bahan aktif (timah dan lain-lain) terjatuh dari plat.
4.      Sumbat Ventilasi
Sumbat ventilasi adalah tutup untuk lubang pengisian elektrolit. Di samping itu untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian) dan uap asam sulfat di dalam baterai dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi sedangkan uap asam sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke bawah.